Mei '06, 2
Gusti
Duhh Gusti...
Semakin aku takut menjadi
Semakin aku menjadi
Berlari tak jua hilang nyeri
Dalam hari-hari bahkan mimpi
Tiada tepi;henti, mencari tak pernah pasti
kudapati puisi Sapardi
“Duka-Mu abadi”
Ciputat, 12 Mei 2006
Purnama
Aku menyerah
Saat senja memerah
Purnama ada di ufuk, itu pertanda!!
Sudah waktumu sendiri, aku sendiri; lepaskan aku menuju kerlip atau terik
O,Mentari malah mengusik
Aku tak butuh simpati
Cinta kita sudah cukup, kita akhiri;biar purnama yang mengawal
Perjalananku untuk malam
Sedikit khusyuk dari hati yang tunduk
Aku tak butuh hiruk pikuk
O,
Biarkan khayal selugu sayang, aku sayang; Putus!
Ciputat, 12 Mei 2006
Siapa dimana?
Dimana aku?
Terasing mengasing; terkucil mengucil][terjebak menjebak, tertinggal meninggal?
Siapa aku?
Manusia seperti manusia bukan manusia; Apa aku?
Makhluk seperti makhluk bukan makhluk, ahh....Cuma bentuk;TERKUTUK!!
Lalu kamu?
Bukan aku seperti aku, aku?
Terus kita?
Aku kamu makhluk-makhluk terkutuk asing manusia dan seperti-sepertinya, bukan aku? MUNAFIK;-?
Ciputat, 13 Mei 2006
Setangkai Tak Lebih
Kutitip lewat waktu
tanpa puisi hanya kata-kata basi;bisu
Senyap lalu.....
kudengar kabar dari denyutan nadi
sunyi[diam]berlari, siapa peduli:Melati kupetik dari pekarangan pak guru;
Ciputat, 15 Mei 2006
Bunga itu lantang menantang
Bunga itu lantang menantang
meminta dipetik[dihisap madunya
Si kumbang hanya memandang]Pecundang
Pasti salah pestisida
jiwanya terganggu, tubuhnya kelu
Si kumbang merayap Menjajaki batang[dari belakang
Bunga girang batangnya bergoyang
Kupu-kupu tak mau tahu
hanya madu tak perlu cumbu rayu
Bunga layu, kumbang meradang]Gamang
Ciputat, 16 Mei 2006
Sonet:Nama Untuk Kata
Dengan wajah melukis senyum
aku duduk menanti
nama untuk sebuah kata,yang
akan ku rangkai menjadi puisi
kata-kata usang
atau memang terlalu udik,hingga
redup menutup makna
yang terselip diantara batu-batu karang,lalu
aus terkikis,digerus arus
Bulan semakin pucat dalam penantian,ketika
ayam saling bercengkrama
kokoknya membawa mimpi pulang
tapi nama itu tak jua datang
imajipun kembali lelap di ranjangnya
GC, 31 Mei 2006
Pasar pagi
Ibu-ibu tawar-menawar, pedagang
Anak-anak kleptomania, pencopet menarik dompet, lari-lari
Ibu-ibu teriak-teriak, orang-orang
Hiruk-pikuk, bak-bik-buk
Diam, melongo
Ciputat, Mei 2006
Currently have 0 komentar: