Mei '06, 2

Kamis, 16 Juli 2009 , Posted by Dana K at 11.06

Gusti

Duhh Gusti...
Semakin aku takut menjadi
Semakin aku menjadi
Berlari tak jua hilang nyeri

Dalam hari-hari bahkan mimpi
Tiada tepi;henti, mencari tak pernah pasti
kudapati puisi Sapardi
“Duka-Mu abadi”

Ciputat, 12 Mei 2006






Purnama

Aku menyerah
Saat senja memerah
Purnama ada di ufuk, itu pertanda!!
Sudah waktumu sendiri, aku sendiri; lepaskan aku menuju kerlip atau terik

O,Mentari malah mengusik
Aku tak butuh simpati
Cinta kita sudah cukup, kita akhiri;biar purnama yang mengawal
Perjalananku untuk malam
Sedikit khusyuk dari hati yang tunduk
Aku tak butuh hiruk pikuk
O,
Biarkan khayal selugu sayang, aku sayang; Putus!

Ciputat, 12 Mei 2006


Siapa dimana?

Dimana aku?
Terasing mengasing; terkucil mengucil][terjebak menjebak, tertinggal meninggal?
Siapa aku?
Manusia seperti manusia bukan manusia; Apa aku?
Makhluk seperti makhluk bukan makhluk, ahh....Cuma bentuk;TERKUTUK!!
Lalu kamu?
Bukan aku seperti aku, aku?
Terus kita?
Aku kamu makhluk-makhluk terkutuk asing manusia dan seperti-sepertinya, bukan aku? MUNAFIK;-?

Ciputat, 13 Mei 2006



Setangkai Tak Lebih

Kutitip lewat waktu
tanpa puisi hanya kata-kata basi;bisu

Senyap lalu.....
kudengar kabar dari denyutan nadi
sunyi[diam]berlari, siapa peduli:Melati kupetik dari pekarangan pak guru;

Ciputat, 15 Mei 2006








Bunga itu lantang menantang

Bunga itu lantang menantang
meminta dipetik[dihisap madunya
Si kumbang hanya memandang]Pecundang
Pasti salah pestisida
jiwanya terganggu, tubuhnya kelu

Si kumbang merayap Menjajaki batang[dari belakang
Bunga girang batangnya bergoyang
Kupu-kupu tak mau tahu
hanya madu tak perlu cumbu rayu

Bunga layu, kumbang meradang]Gamang

Ciputat, 16 Mei 2006



Sonet:Nama Untuk Kata

Dengan wajah melukis senyum
aku duduk menanti
nama untuk sebuah kata,yang
akan ku rangkai menjadi puisi
kata-kata usang
atau memang terlalu udik,hingga
redup menutup makna
yang terselip diantara batu-batu karang,lalu
aus terkikis,digerus arus
Bulan semakin pucat dalam penantian,ketika
ayam saling bercengkrama
kokoknya membawa mimpi pulang
tapi nama itu tak jua datang
imajipun kembali lelap di ranjangnya

GC, 31 Mei 2006

Pasar pagi

Ibu-ibu tawar-menawar, pedagang
Anak-anak kleptomania, pencopet menarik dompet, lari-lari

Ibu-ibu teriak-teriak, orang-orang
Hiruk-pikuk, bak-bik-buk
Diam, melongo
Ciputat, Mei 2006


Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar