Juli '06

Senin, 03 Agustus 2009 , Posted by Dana K at 22.12

Haiku
/I/
Segelas es tawar
O, Nikmat
Dalam cucuran keringat
/II/
Kokok ayam
Sinar mentari
Perlahan membuka mata
Tanka
Kumandang adzan
Menyeruak dalam pekik
Terlintas bayang
Gagak terbang memutar
Di atas kepala kikuk
Juli 2006

Silahkan!!!
Datang saja ke sini
biar kancing ini jadi saksi
saat perlahan kau lucuti
Kita telanjang
tiada hijab terpasang
dalam mata yang selalu menerawang
Mata ini adalah cincin yang menghias jari manisMu
Juli 2006










Kembali, 1
/I/
Setelak ribuan matahari terbit tenggelam
Akhirnya anak kesayanganMu kembali
Ia masih seperti dulu
Sebelum lari dariMu
hanya tubuhnya semakin hitam
/II/
Terulang kembali:kau campakkan Aku
Ke lembah sunyi tanpa kata kata
Juli 2006









Pagi waktu Lido
angin yang membawa dingin
di pagi pada sela kaki gunung yang semalam kulingkari
riuh pohon menjatuhkan daun tua
ada yang mengganti kulit malam di bawah pancuran matahari
lembut mengusir kabut yang bergelayut
pada mata merah tersisa gundah,
semalam ia resah melafadzkan gambarMu
Ciputat, Juli 06









Dahulu ia
Dahulu (sebelum sungai itu menjadi
selokan hitam) ia mengajariku berenang
mengarungi riak
juga jeramnya
Waktu itu (sebelum petak sawah menjadi
pabrik yang kotorannya menghitamkan
sungai) ia memberiku senyum tulus
dalam kubangan lumpur
juga ketika (bukit belum menjadi
rata dan ditinggikan oleh gedung kaca) ia memaknai
kerja keras menuju puncak
ada tebing yang harus didaki
ada jurang yang harus dilalui
Kini (di sisa halaman yang ada) aku menantinya
kembali
Ciputat, Juli 06

Sebelum akhirnya
Masih jelas di sini
bayang yang memanjang darimu
ketika lampu-lampu menyorot
tiap gerak
tiap lekuk gemulai
Burung gagak yang berkoak di puncak senja
“lihat matahari itu undur perlahan
setelah ia melakukan tugasnya
sebelum akhirnya, akupun ingin seperti itu”
Ciputat, Juli 06




Malam di Lido
Di sini...
Kubingkai bayang pada dinding malam
Agar bisa kupandangi Kau seluruh
Lalu senyum seteduh rembulan dan mata
Sekerdipan bintang
Melukis jelas wajahMu
Disana...
-Apa kabarMu?-

Lido, Juli 2006










Bunga yang menjadi debu
sudah berulang kali:di pagi basah
dalam bening embun
kau semai bibit bunga
pada sepetak tanah
satu satunya milikmu
Akan kupersembahkan bunga ini
untuk Kekasihku nanti malam
sambil tersenyum membayangkan
malammu dengan Kekasih nanti
Lalu kau rawat bunga itu sepanjang waktu
diberi pupuk terbaik:agar kau
menjadi bunga terbaik
harapmu padanya
sebelum tiba angin memetik
menerbangkan bunga
menjadi debu di sore harimu
Masih ada esok hari: bisikmu
03072006
Matamu Mataku
Adakah kesempurnaan tercipta antara kita
dari matamu juga mataku
Matamu adalah lampu tembak
yang kau sorotkan ke pupil mataku
ketika kuterbangun dari tidur
bukan tak mampu memandangmu
Mataku adalah Cermin
Yang Retak
apa yang kau lihat?
Matamu atau Mataku
(kita sepakati)

Ciputat, 14 Juli 2006







Tanka
Kumandang adzan
Menyeruak dalam pekik
Terlintas bayang
Gagak terbang memutar
Di atas kepala gemetar

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar