Mesra,
Burung yang melompat dari dahan ke dahan
mengibas-ibaskan ekornya
saling bercicit bersahutan
kemudian angin membawanya kehadapanmu
tersaji di antara sarapan pagi
Pandeglang, 17 Februari 2010
Mega,
Melihatmu bergelayut manja di bahu gunung
Elok mengundang pandang
Gadis-gadis memuja dalam dendang
Anak-anak pun bernyanyi riang
Matahari perlahan Belai jemari
Engkau tersipu malu
Senyum memecah angan
Ragu seakan menindih
Asa terbuang perlahan
Riuh bintang meresapi
Entah...
Siluet terpajang
Membawa mimpi
Inginkan kau selalu di sini.
Pandeglang 17 Februari 2010
Musim pun berganti,
Romantisme kembang dan kumbang
Sisakan benih-benih
Matahari jadi saksi
Angin jadi Wali; Perkawinan
sekejap makhluk Tuhan
Musim pun berganti, Bunga mati jadi sahid
Kumbang pun kembali mencari
Pandeglang, 17 Februari 2010
Influenza,
Akhirnya dia tiba
membekapku saat tidur
Aku terjaga;
merinding;
terpenjara;
Kuningan, 04 Februari 2010
Nurani, IV
# 10
sedang kau mencintai dengan begitu indah
- layakkah aku? -
Aku potongan yang dibuang di atas piringmu
dari ego yang telah membirukan darahku
sedang kau menata tetesan air mataku
- hinakah aku? -
Aku merindu di atas luka yang merenggut harga diri
23:46 8 Januari 2009
# 11
Aku lihat awan saling bekejaran
tapi samar-samar
Aku lihat matahari mengintip dan senyum
tapi samar-samar
Genangan air menjadikannya samar-samar
Aku menahannya tanpa isak.
06:22 10 Mei 2009
# 12
Entah kenapa aku terdampar di sini
warna-warniitu tak lagi nampak seperti pelangi
semua abu abu
Ku tanya ego
ia buta akan kebenaran
Ku tanya nurani
ia lemah oleh rindu
Ku coba lari ke lain hati
Buntu!
03:31 20 Mei 2009
Nurani, III
# 7
Aku melihatmu
di depanku dengan seluruhmu
(aku berpaling, kau tak bergeming)
Ku tengok ke kanan mencari jalan untuk memilih
Buntu!
Ku tengok ke kiri mencari tikungan
Jurang!
(aku memaki, kau tak bergeming)
Aku pasrah.
19:36 1 Januari 2009
# 8
Malam...
letih selimuti dalam lelap, menggantung
memberatkan
Ketika malas menjadi berhala
atau mimpi-mimpi indah
Sekerdipan bintang memuja, malu bila terpejam
- sucikan wajah itu! -
Sujud di keheningan.
01:53 4 Januari 2009
# 9
Sakit itu masih mengganjal
ia mengetuk jendela-jendela yang baru saja ku tutup
namun semilir rindu mengusirnya perlahan
- bukan ia yang ku ingin -
Tanah basah oleh rintik hujan yang menghapus jejakmu
meski esok mentari tiba
- ah, terlalu lama -
lilin terlanjur padam
Aku bukan sepotong kue!
23:20 8 Januari 2009
Nurani, II
# 4
Fajar terlambat lagi
awan masih enggan beranjak
- aku resah di balik tirai -
daun-daun tersenyum basah
"akankah surya kembali?"
biar embun menari di pucuk-pucuk
- aku menanti hangatmu -
06:24 21 November 2008
# 5
Aku melihat ap yang sebelumnya tak ku lihat
yang terbias tak tertangkap retina
Kabut yang ternyata Pelangi
20:21 26 November 2008
# 6
Ya Rabb...
Bila kelak aku jatuh cinta, jangan biarkan cinta itu melebihi cintaku padaMu, jangan biarkan cinta itu mengurangi cintaku padaMu, jangan biarkan cinta itu menjadikanku lupa akan diriMu, jangan biarkan cinta itu menjadikanku lalai dariMu, jangan biarkan cinta itu membuatku jauh dariMu.
karena Kau yang menciptakan cinta para pencinta
18:49 27 November 2008
Nurani
# 1
katamu setiap malam punya cerita
malam ini ia bersenandung lembut, sejuk menghangatkan
bergerak di sela-sela jemariku
ingin ku gapai, tapi tak kuasa..
kalau ia punyai bentuk
inginku bintang marsmellow
kalau ia punyai warna
inginku tosca, jingga atau nila
ku genggam, ku bungkus dengan pita, lalu
ku berikan untuk sandaran letihmu
23:24 11 November 2008
# 2
Sebelum sinarnya lenyap (sore tadi)
ia sempat berbisik padaku
katanya tak akan absen
temani langkahmu dengan doa
hingga dilihatnya kau tersenyum lusa nanti
lalu ia pun tersenyum
22:54 12 November 2008
# 3
Ketika rindu menawar gundah
ragu menguap jadi angan
ketika hati telah menjawab
tanya pun memudar jemu
fajar terlambat
- aku luluh dalam rindu -
11:40 20 November 2008