Bayangkan,
kau pergi tanpa aku
mata tak bisa rebah, tubuh terasa gerah
Resah
"karna apa?"
Marah
"sebab apa?"
Pasrah
"untuk apa?"
Terdiam, lalu semua kelam
Ciputat, 13 Juli 2010
Ikhlas,
Aku adalah embun
pasrah Kau jadikan awan
atau dihempaskan ke comberan
Aku adalah debu
terbang tak menentu
atau berujung di tapak sepatu
Aku ikhlas mencintaiMu seperti Aku
ikhlas dicampakkanMu!
Ciputat, 13 Juli 2010
Objektivitas itu,
Aku, Kamu dan Angin bersepakat; Berjanji saling bantu
Hingga dikalahkan waktu
Ciputat, 15 juni 2010
Ku sapa Angin,
Ku sapa angin yang membelai rambutmu
sebelum hujan hempaskan debudebu
Ku sapa angin yang membelai rambutmu
saat ia tebarkan aroma tanah ke selasela hidungku
Aku, Kamu dan Angin bermufakat
saling menghormat dan menjabat
lalu, diam dalam penat
Ciputat, 14 Juni 2010