TOKEK
Bunyi tokek memecah lamunan
membuyarkan imaji yang ku rangkai sedari tadi
Tok..kek..
Bangunkan aku yang coba merajut mimpi
Tok..kek..
Hentihan tanya tanpa tanda
Tok..kek..
01 Februari 2010
Insomnia
Semarak telah pergi
beserta lampulampu yang mulai dipadamkan
tendatenda dirobohkan dan layar pun digulung
lagu dan nyanyi diganti derik jangkrik
Terdengar degup jantung
seirama dengan tetes air
-lagilagi ia bocor-
Semoga insomnia tak singgah di sini!
01 Februari 2010
ODE
untuk aroma yang mengisi rongga dada
hadirkan sensasi di tiap hembusannya
bangkitkan imaji dari pusara kata
bukakan belenggu jiwa
O, Dewa Vayu
duduk sejenak bersama ku
berbagi cerita, melepas rindu
menegosiasikan waktu
senyum berlarian dan tawa berjingkrakkan
waktu dan kitq berdua
01 Februari 2010
Sudah dua malam,
Mimpi tak jua singgah
harapan pun seperti punah
beriring bulan yang membiru
diburu waktu
Perlahan namun tak jua pasti
Waktu bagai dinding yang mengurung hati
kemudian menyiksanya dalam lelap
Des 2009
Camkanlah!
Aku mungkin tak seperti karang yang kokoh menantang ombak
Tak seperti gunung yang kuat menahan magma
Tak seperti Matahari yang selalu menyinari
Aku hanya ilalang yang dipermainkan angin; diombang-ambing arus
dicerabut dan dibakar
Dan aku tatap bertahan
Meski Engkau abaikan!
Des 2009
Ingat!
Aku tak membenci matahari yang membakar tubuhku, yang aku benci adalah pakaian murahan yang aku kenakan karena tak mampu menahan panasnya godaan
padahal, ku percayakan segenap tubuhku padanya untuk hadapi Matahariku
Des 2009
Perhatikan!
Jangan melihat sejarah orang yang masih hidup!
hakekatnya perkembangan manusia bisa merubah ceritanya sendiri
cerita hanya jadi sejarah setelah hembusan nafas terakhir
dan biarkan waktu yang menentukan, Ia dikenang atau dibuang.
Des 2009