Tolong!
Coba kau perhatikan
Jejak-jejak mimpi itu masih nampak di antara embun
meninggalkan cerita di ujung daun
Ia pergi berasama matahari yang meninggi
-setelah ucapkan selamat pagi-
Des 2009
Nuansa Malam
Dalam gelap malam
tak bisa ku membedakan kerlip bintang dan lampu di kejauhan
sama menghias mata, walau sesekali awan menghalangi
membuatku kembali
Embun-embun menyelinap
Suara dari Toa-toa mesjid mulai bersahutan
jerit jangkrik pun teralihkan; pun
terporakporandakan derum pekik knalpot
namun, kumandang adzan menyapaku
kembali
Des 2009
Mata Kita
mata kita adalah mata pemburu
mengamati gerak yang terserak
mencengkram tanpa bergumam
kemudian bergegas
Mata kita adalah mata pemburu
Menerkam, menghantam
Menggilas, Melindas
hingga tak ada yang tersisa
Lalu, mata kita bertemu
Mata kita adalah mata pemburu
21 November 2009
Takdir waktu
Bintang-bintang berputar
Awan-awan dan rembulan pun bergerak
gerimis, hujan kemudian gerimis
Saling bergantian
Tetes hujan, butir embun
bertautan di ujung daun
lalu matahari menggantinya dengan debu
seperti siang menggilir malam
-mengitariku-
Des 2009
kemana larinya si Awan?
setelah hujan menerpa terasteras hati
angin bertiup kencang
menggerakkan daun jendela yang lupa terkunci
lalu kau biarkan tempisnya basahi
rambut yang kau urai di atas bantal
selepas pulang tadi
Des 2009
Karnamu,
ku rengkuh rembulan dalam pelukan
melayanglayang di antara bintang
sejenak, dibuai ombak lautan
Angin bergerak membawa bisikan lembut di telinga
lalu matahari; bukakan mataku!!
27 Oktober 2009