Pagi di Cinagara
Perlahan ia membuka mata
lalu beranjak
Mengambil segelas air dan menyalakan
Sebatang rokok
Ia pandangi gunung-gunung, bukit-bukit
sedangkan Matahari masih sembunyi di baliknya
Kokok ayam mulai reda
sesekali diselingi tawa anak-anak berangkat sekolah
Ia pun Kembali...
20 Oktober 2009
Inginku,
Berjumpa kata; Lalu
berdiskusi tentang lagu, syair dan lirik
bertanya tentang puisi bagaimana ia hidup; Atau
Sekedar bercanda tentang metafora yang multimakna
ku berjumpa kata
namun kata diam tanpanya!
16 Okt0ber 2009
Kopi malam,
bergelasgelas kopi telah habis kita nikmati
Suarasuara pun makin parau diterpa angin malam
satu atau dua motor lewat tak terhirau
kita berdiskusi, bernyanyi
Tak peduli!
sampai habis perbendaharaan Lagu; Kacau!
14 Oktober 2009
Nuansa Senja,
Anggun!
Pesona yang hadir dari senyuman
bersama lirikmu dalam siraman senja
dag dig dug..
Nafas memburu
saat kau tarik bibirmu
di antara baris-baris gigi bak permata
dengan mata yang kau palingkan; Entah!
13 Oktober 2009
Kembali lagi,
Matahari sore membakarku
di tepi jalan itu
ketika ia hampirimu
Mulut bicara; Kosong!
detik menjadi panjang
Mata melayang dilangit; Bolong!
11 Oktober 2009
Jejak itu,
jejak langkah itu tak pernah pudar
walau mulai usang tertutup debu
terbakar terik
- Mencekik
jejak itu menyimpan kenangan
berirama dalam angin
- Menderu
23 September 2009