Selamat Pagi,
Matahari menyapaku lembut
dari selasela jendela
Tangannya membelai wajahku; Bangunkanku
dari mimpi tak terpahami
November 2009
Pagi,
Akulah sang Mentari
membuka mata para bidadari dari mimpi
Mengunduh sepi
Akulah Matahari
Izinkan Aku singgah di kamarmu
-untuk hangatkanmu-
Mekarkan bunga yang mungkin kau lupa..
November 2009
Hari ini,
Hari ini bermula ketika embun rebah di pucuk pucuk daun
Mengiring kabut lembut
Menuntun kokok ayam jantan
Memberi tanda
Sesaat lagi Sang Raja tiba
Hangatkan mata yang baru saja terbuka
November 2009
Rasa itu..
Rasa itu terlalu indah
hingga tak ingin pasrah
walau hanya sekejap
tak ingin ku terlelap
rasa itu terlalu menggoda
selubungi ronggarongga dada
hadirkan degup yang tak kunjung henti
walau malam telah menepi
November 2009
Kutitip salam pada rembulan,
sambil merayu awan yang selimuti rembulan
"agar tetap terang"
lalu angin kibaskan daundaun
hadirkan rona terang di senyummu
ketika semilirnya menyelinap di balik jendela
November 2009
24 jam berlalu,
ku hela senyummu bersama debu
dalamdalam,hingga tersedak di dada
Masih, tetap ku simpan puisimu
hadirkan ronarona pelangi di celah mata
lalu hilang menjelang hujan!
November 2009