Awan Berarak
Kemana larinya awan berarak?
Selepas hujan angin berhenti di depan pintu terbuka
Membawa bulirbulir angin; bening
mencipta pelangi di tepitepi
Aku melihatnya di sudut kamar
di antara air & mata
Juli 2009
Kemana?
Kemana harus bercerita? Bila telingatelinga tertutup
Aku pergi, entah lari atau sembunyi
namun terhadang jeruji dan aku dapati
kakikakiku terikat rantai besi
Berdiam diri, merenungi
mengais sisasisa empati
Sinis terjadi!
Juli 2009
Nikotin,
Seperti batang-batang rokok
Kau pikat aku dengan nikotin di tubuhmu
Kau isi ronggarongga hidungku dengan aromamu
Bersamamu..
ku dapatkan kebanggaan sebagai Aku
ku rasakan kewibawaan menjadi Aku
di sampingmu..
ketenangan menghampiri
aku mencintaimu..
meski ku tahu perlahan kau membunuhKu!
Juli 2009
Haruskah?
Haruskah salahkan angin yang bawa tempias hujan
atau hujan sengaja mengundang angin
Padahal aku tlah coba berteduh
Juli 2009
Sungguh!
Sungguh!
Aku tak paham kehendakMu
Kau ajak aku arungi mimpi
Namun, Kau bangunkan aku ketika ku mulai larut
Hentakkan aku
sebelum ku reguk manisMu
Kau kembali
Dan aku tersedak!
Juli 2009